Tokopedia Gencarkan Persiapan Talenta Digital Masa Depan Lewat Program Devcamp


Kini siapa pun bisa mengasah keterampilan dan kemampuan diri dengan mudah lewat teknologi. Menemukan materi edukasi dan pembelajaran yang sesuai dengan minat dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.

Hal ini lah yang mendorong Tokopedia lewat Tokopedia Academy untuk terus berinovasi demi mewujudkan komitmen dalam menyediakan platform belajar inklusif yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia secara gratis, khususnya para talenta digital masa depan yang memiliki aspirasi untuk berkarya di industri teknologi.

Salah satu program yang dibesut oleh Tokopedia Academy dan mendapatkan antusiasme tinggi dari pegiat teknologi adalah Devcamp. Program ini merupakan pelatihan eksklusif dan intensif selama tujuh hari penuh yang terbuka untuk mahasiswa tingkat akhir, lulusan baru, atau pun mereka yang memiliki pengalaman kerja maksimal dua tahun.

article

Pada program ini, seluruh peserta mendapatkan kesempatan untuk belajar dan dibimbing langsung oleh para profesional dan pakar teknologi dari Tokopedia. Selain itu, peserta juga dapat merasakan pengalaman langsung dalam membangun sebuah produk yang dapat mengubah kehidupan jutaan konsumen di seluruh Indonesia.

Gilang Kusuma Jati, Head of Engineering Tokopedia yang merupakan salah satu mentor dari Devcamp, berbagi cerita tentang bagaimana program ini dapat membantu para calon talenta digital wujudkan mimpinya dalam berkarir di bidang teknologi!

Dari ilmu hard skill, hingga soft skill

Tahun ini merupakan tahun ke-empat program Devcamp diadakan. Dengan lebih dari 4,900 pegiat teknologi yang mendaftar, sebanyak 80 calon pemimpin digital masa depan mengikuti program pelatihan intensif selama enam hari, ditambah dengan satu hari penuh sesi hackathon virtual untuk menentukan pemenang.

Selama enam hari, peserta diberikan materi pelatihan yang beragam, mulai dari Backend, Web Platform, Engineering Productivity, hingga iOS dan Android. Pada sesi virtual hackathon, peserta dibagi menjadi beberapa tim untuk dapat membuat suatu produk.

Sebagai seorang Head of Engineering sekaligus mentor, Gilang mengatakan bahwa program Devcamp memang didesain khusus untuk mempersiapkan pemimpin teknologi masa depan. Selain materi intensif, kurikulum yang disuguhkan juga disesuaikan dengan relevansi dari perkembangan industri teknologi saat ini dan berdasarkan use-cases dari penerapan teknologi yang diimplementasikan oleh Tokopedia.

article

Gilang juga mengatakan mengatakan bahwa program Devcamp dapat memberikan manfaat jangka panjang. Peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan untuk mendukung kemampuan hard skill, namun mereka juga dapat mengasah kemampuan soft skill-nya.

“Peserta berkesempatan untuk mempelajari berbagai hal, mulai dari persiapan untuk memasuki dunia profesional dan proses wawancara dengan tim teknologi Tokopedia, melatih kemampuan berkomunikasi, hingga bagaimana mereka membangun relasi dan jejaring profesional dengan orang-orang yang baru saja mereka temui pada saat mengikuti program Devcamp. Hal tersebut merupakan pengalaman yang mungkin baru mereka temui. Lewat program ini, mereka juga dapat mengasah soft skill untuk mempersiapkan mereka di dunia pekerjaan yang sesungguhnya”, tambah Gilang.

Menjawab tantangan dengan inovasi

Sesi hackathon pada program Devcamp memiliki tema yang berbeda setiap tahunnya. Tahun ini, tema yang diangkat adalah ‘Improving the Quality of Life through Technology’. Lewat tema ini, para peserta diharapkan untuk dapat menjawab lima tantangan besar melalui inovasi produk.

Seperti bagaimana solusi dapat digunakan secara jangka panjang, apakah solusi yang ditawarkan dapat mendorong masyarakat untuk melakukan perubahan, apakah terdapat human-centric experience dari solusi yang ditawarkan, apakah pengguna merasa aman untuk menggunakan solusi tersebut, hingga bagaimana solusi ini mampu mengubah kehidupan banyak orang.

Sebagai seorang mentor, Gilang bertanggung jawab untuk membimbing para peserta dan memastikan bahwa setiap tim yang terdiri dari tiga hingga empat peserta memiliki solusi produk yang dapat menjawab seluruh lima tantangan tersebut.

Tanggung jawab tersebut mencakup mendengarkan ide peserta, membantu mereka mengidentifikasi masalah, memberikan perspektif dan masukan, serta membantu mereka untuk dapat mengubah ide menjadi sebuah produk yang dapat memberikan solusi.

Di sisi lain, menjadi seorang mentor memiliki tantangannya sendiri bagi Gilang. Tak hanya bertanggung jawab untuk membimbing peserta, Gilang juga perlu mengajukan pertanyaan yang tepat untuk mendorong para peserta berpikir tentang bagaimana memecahkan masalah.

Selain itu, dibutuhkan pula riset yang panjang untuk mengidentifikasi pernyataan masalah dan mengumpulkan data untuk memastikan bahwa masalah tersebut dapat diselesaikan lewat inovasi produk.

“Tantangan yang paling sulit adalah bagaimana menyeimbangkan antara memberikan kritik yang membangun namun tetap memberikan motivasi kepada setiap peserta. Jangan sampai kritik dan saran yang kita berikan mematahkan semangat mereka untuk mencetuskan ide”.

article

Terlepas dari berbagai tantangan yang dihadapi, Gilang percaya bahwa upayanya dalam membimbing para talenta digital masa depan dapat membawanya dan Tokopedia selangkah lebih dekat untuk berkontribusi dalam mempersiapkan pemimpin teknologi di masa depan.

Gilang juga berharap bahwa seluruh peserta yang bergabung dengan program Devcamp dapat berbagi pengetahuannya kepada teman-teman lain di luar sana dan menggunakannya untuk membantu kehidupan lebih banyak orang di kemudian hari.

Baca juga cerita perjalanan peserta Devcamp yang menjadi pemenang dan bergabung bersama Tokopedia sebagai Nakama lewat link berikut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *